1. Feromon
Jadi,feromon ini merupakan hormon yang memberikan signal kepada lawan jenis bahwa spesies tersebut sedang birahi atau ingin dikimpoii. Namun,hal ini hanya bisa dideteksi oleh spesies yang sama. Misalnya,kucing hanya bisa dideteksi oleh kucing dan tidak mungkin feromon anjing kecium oleh gajah.
Seperti halnya yang terjadi pada beberapa tahun yang lalu di Jogja. Yaitu seekor harimau turun dari gunung hanya untuk mencari betina yang sedang birahi di dalam kebun binatang.
2. Hemaprodit
Hemaprodit merupakan keadaan suatu individu memiliki dua kelamin sekaligus dan aktif kedua-duanya. Biasanya dimiliki oleh hewan-hewan tingkat rendah atau belum sempurna selayaknya manusia dan hewan bertulang belakang lainnya.
Kemampuan ini salah satunya dimiliki oleh jenis cacing trematoda,maupun cestoda. Salah satu jenisnya adalah Fasciola Hepatika,atau yang biasa kita sebut Cacing Hati.
Jadi,dalam keadaan yang terdesak jika tidak memiliki pasangan,mereka akan membuahi diri mereka sendiri,kemudian melepas telur mereka untuk berkembang menjadi dewasa.
3. Kanibalisme
Kanibalism merupakan keadaan dimana hewan memakan anaknya sendiri. Biasanya terjadi pada hamster,kucing dan hewan-hewan lainnya yang secara naluriah akan dilakukan demi kebaikan anaknya juga.
Biasanya anak yang dimakan adalah anak yang cacat,sehingga induknya mengambil kesimpulan anaknya tidak mampu bertahan di hutan rimba,maupun kehidupan.
Alasan lainnya karena nutrisi si induk kurang. Demi menyelamatkan beberapa anaknya yang lain,si Induk biasanya mengorbankan anaknya yang lain agar ada yang bisa meneruskan generasi mereka. Agar air susu tetap mengalir demi nutrisi si buah hati.
4.Listrik
Beberapa hewan memiliki kemampuan dalam mempertahankan diri dengan mengeluarkan listrik dari tubuhnya. Salah satunya adalah belut listrik. Hal ini dimanfaatkan saat memburu lawannya. Dengan cara disentrum sampai hewan mangsa lemah dan kemudian akan dimakannya.
Cara kerja hewan menghasilkan listrik hampir sama dengan batrei. Namun pada hewan belut listrik terdapat piringan-piringan dalam tubuhnya dan menyatu dengan elektrocyt (sel listrik) sehingga akan menghasilkan listrik sampai 220 V. Semakin banyak jumlah elektrocyt maka voltase listrik akan semakin tinggi. Namun pada hewan yang hidup di air tawar biasanya hanya bervoltase rendah.
5. Racun Berbisa
Pernah dengan ular berbisa? Yap! Salah satunya ular kobra. Bisa pada hewan bisa bermacam-macam. Ada yang dikeluarkan melalui gigitan,ludah,bau busuk sampai melalui pori-pori kulit seperti katak berwarna warni.
Pada jenis ular kobra khususnya,racun itu dihasilkan oleh kantung racunn yang berhubungan dengan taring mereka. Sehingga saat terjadi gigitan,otot kantung racun akan berkontraksi yang membuat kantung tertekan dan mengeluaarkan bisa dan masuk seperti jarum suntik ke dalam tubuh mangsa maupun hewan yang digigit.
Racun ini akan langsung melumpuhkan syaraf mangsa/hewan yang digigit. Akan membuat paralisis pada otot-otot di hewan. Termasuk jantung dan diafragma dan paru-paru. Yang membuat hewan /mangsa mati lemas. Dan barulah hewan memakannya.
6. Kentut Lewat Mulut
Keunikan hewan selanjutnya adalah kudanil. Yaitu hewan mamalia yang menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam air,bahkan melahirkan di dalam air juga,waluapun hewan ini menggunakan paru-paru dalam pernafasannya.
Kudanil kentut melalui mulut karena saluran ke arah belakang (anus) terlalu sempit untuk dilalui karena selain kecil,kudanil juga terlalu banyak makan. Sehingga gas-gas yang terbentuk karena proses metabolisme tergencet ke arah depan dan membuat kudanil kentut melewati mulut.
Namun jangan dibayangkan kentutnya berbunyi selayaknya kentut manusia. Namun kudanil kentut selayaknya manusia,tapi mereka akan membuka mulutnya dan mengeluarkan gas yang agak berbau busuk.
7. Memakan Feses (Kotorannya) Sendiri
Agan pernah liat hewan yang memakan kotorannya sendiri bukan? Seperti halnya anjing dan beberapa jenis hewan lainnya. Seperti Kelinci juga melakukan hal yang sama.
Biasanya pada kelinci hal itu dikarenakan makanan yang dimakan pertama kali belum terserap sempurna,alias masih ada bahan makanan yang harus diproses lagi. Nah,untuk mendapatkan kandungan tersebut,feses yang masih bergizi tersebut akan dimakan kembali untuk yang kedua kalinya.
Hal itu biisa terjadi karena pada pencernaan kelinci masih belum sempurna,sehingga beberapa kandungan akan terlewatkan sehingga harus di proses dua kali.