3.000 pasangan menikah di Unification Church yang sering disebut “Moonie”. Sebutan itu diberikan untuk memperingati hari kematian pendirinya, Sun Myung Moon yang meninggal pada September silam.
Beberapa peserta tampak canggung, karena sebagian dari mereka merupakan pasangan yang baru saja bertemu beberapa hari sebelumnya. Bahkan beberapa pasangan banyak yang tidak saling memahami bahasa mereka satu sama lain.
Seperti yang dialami mahasiswa asal Amerika Serikat (AS), Jin Davidson, yang mengatakan bahwa ia sangat gugup saat pengambilan sumpah dan merasa sulit untuk memahami bahasa istrinya, Kotona Shimizu, asal Jepang.
"Kami butuh perjuangan saat berkomunikasi, tapi kami melihatnya sebagai sebuah tantangan yang menarik dan bukti cinta kita," ujar Davidson.
Pengalaman yang menarik ini juga dialami wanita bernama Anna Misook, yang menikah dengan seorang pria asal Kongo, Brasil. Misook mengatakan bahwa hal itu akan sangat baik karena ia telah mendapatkan pasangan.
"Kami bertemu baru empat hari lalu. Namun, kami senang berada di sini dan kami berharap memiliki kehidupan yang baik dan benar-benar bahagia,” ungkapnya.