5 Persepakbola Argentina yang Pernah Berjuluk New Maradona

Pesona legenda hidup sepakbola dunia dan tentunya Argentia, Diego Maradona tak pernah lekang ditelan jaman. Prestasi yang diberikan pada negaranya dengan merebut Piala Dunia 1986 tak pernah bisa terlupakan. Hingga harapan akan hadinya pemain serupa bagi tim tango terus menggema. Mimpi-mimpi nyaris hadir hingga beberapa pemain yang dianggap menonjol dijuluki “New Maradona”. Nah, unikgaul.com mencoba merangkum siapa saja pesepakbola Argentina yang pernah berjuluk “New Maradona” tersebut:

1. Ariel Ortega

 Selepas Diego Maradona tak lagi memperkuat tim nasional usai Piala Dunia 1990, tim Tango kehilangan sosok bintang. Hingga akhirnya tampil seorang pemain asal River Plate, Ariel Ortega. Penampilan gemilang pada era 1991 membuat dirinya masuk timnas Argentina pada 1993. Skill yang dimiliki pemain kelahiran 4 Maret 1974 tersebut mengingatkan pada sosok Maradona. Harapan Tango kembali bertahta di Piala Dunia 1994 Amerika Serikat pun menyembul. Namun kehebatan Maradona masih belum bisa disamai Ortega. Hingga tak lagi memperkuat timnas pada 2010, Ortega gagal memberikan gelar. Namun dari 87 penampilannya pemain berpostur 1.70 cm ini menyumbang 17 gol.

 
2. Pablo Aimar

Setelah kehebatan Ortega tak mampu memenuhi harapan publik Argentina di dua Piala Dunia 1994 dan 1998, gelar “New Maradona” selanjutnya berpindah pada Pablo Aimar. Perawakan gempal, rambut kriting, dan skill mumpuni membuat tim Tango merasa telah menemukan reinkarnasi Maradona yang sebenarnya. Selepas Piala Dunia 1998 Prancis, nama Aimar akhirnya dipanggil untuk memperkuat Argentina di Piala Dunia 2002 Korea Selatan dan Jepang. Namun harapan tinggal harapan, Aimar pun tak mampu mewujudkan kehebatannya seperti kehebatan Maradona. Dalam sepuluh tahun berkostum Argentina, Aimar hanya tampil 52 kali dan menyumbang 8 gol saja.


3. Javier Saviola

Nama yang muncul selanjutnya untuk mengenakan atribut “New Maradona” adalah Javier Pedro Saviola. Meskin posisi bermain tidak seperti Ortega dan Aimar sebagai seorang gelandang layaknya Maradona, namun Saviola layak menyandang gelar “New Maradona”. Alasannya dari kaki dan kepalanya diharapkan lahir gol-gol seperti yang disumbangkan Maradona. Namun seperti dua pendahulunya, Saviola tak mampu menjawab ekspektasi pendukung tim Tango. Di usia 28 tahun, Saviola memutuskan pensiun dari timnas dan hanya menyumbang 11 gol dari 40 laga.


4. Ezequiel Lavezzi

Setelah penantian cukup panjang dengan anggapan tidak ada lagi pemain yang layak bergelar “New Maradona”, hadirlah Ezequiel Lavezzi. Nama pemain kelahiran 3 Mei 1985 ini mulai menarik perhatian saat memperkuat Estudiantes pada 2003. Penampilan di klub dengan 39 laga dan menyumbang 17 gol dinilai layak mengenakan label “New Maradona”. Posisi bermain yang ditempati Lavezzi sama persis dengan yang ditempati Maradona, second striker atau playmaker. Sayang tetap saja Lavezzi belum mampu menjawab keinginan publik Argentina melihat Maradona yang sebenarnya. Untungnya Lavezzi masih diberi kesempatan hingga kini berkostum tim Tango walaupun tak lagi sebagai pemain utama. Sampai sekarang sumbangsih gol yang dicatatnya baru 2 gol dari 16 penampilan.

 
5. Lionel Messi

Nama inilah yang dianggap “New Maradona” sebenarnya. Dari skill dan penampilan nyaris tak ada beda. Hanya saja Lionel Andres Messi lebih kurus dibanding Maradona. Tapi dari skill apa yang diperlihatkan Maradona, selalu bisa disamai Messi. Jika saja Maradona melakukan gol “Tangan Tuhan” di Piala Dunia 1986, Messi juga pernah mencetak gol melalui tangannya. Tapi baru sebatas di La Liga Spanyol. Kalau saja Maradona juga bisa melewati beberapa pemain Inggris di Piala Dunia yang sama, Messi juga melakukan hal serupa. Tapi tetap masih di lingkup La Liga. Dan pengakuan Messi layaknya Maradona, diakui secara langsung sang pemilik “Tangan Tuhan”. Yang belum bisa dilakukan Messi seperti yang diperbuat Maradona adalah memberikan gelar bagi tim Tango. Terutama gelar Piala Dunia. Saat ini Messi baru membela Argentina sebanyak 22 laga saja dengan sumbangan 6 gol. Namun semua itu akan segera terjawab, seiring panjangnya waktu yang dimiliki Messi.