Barcelona dan Real Madrid tampaknya dihadapkan dengan misi mustahil di laga leg 2 Liga Champions pada pekan depan. Dua jawara Spanyol itu kalah 0-4 dan 1-4 saat menghadapi Bayern Munich dan Borussia Dortmund di leg 1 lalu.
Meski begitu, sejarah menunjukkan bahwa comeback mustahil masih bisa dilakukan Barca dan Madrid. Tercatat hanya lima tim yang mampu mengatasi defisit dua gol atau lebih dari leg 1 dan lolos ke babak berikutnya atau ke final untuk kasus Madrid dan Barca. Berikut lima comeback terbaik di Liga Champions, menurut situs resmi UEFA:
1. AC Milan 4-1 Deportivo La Coruna (leg 1). Deportivo 4-0 Milan (leg 2 perempatfinal 2003/04)
Kalah telak di San Siro, Super Depor mampu bangkit dan membalas lewat gol-gol Walter Pandiani, Juan Carlos Valeron, Alberto Luque dan Fran Gonzales.
Bahkan, pelatih La Coruna saat itu, Javier Irureta, harus memenuhi nazar yaitu berjalan kaki dari kota A Coruna ke pusat pemerintahan, Santiago de Compostela, yang berjarak 54 kilometer.
2. Real Madrid 4-2 AS Monaco (leg 1). Monaco 3-1 Madrid (leg 2 perempatfinal 2003/04)
Monaco sebenarnya sudah sempat menyerah usai dihajar Madrid di Santiago Bernabeu. Apalagi, mereka tertinggal lebih dulu pada laga leg 2 di kandang. Tapi, dua gol Ludovic Giuly dan milik Fernando Morientes (yang dipinjam dari Madrid) sukses mempermalukan raksasa Spanyol itu.
Morientes pun mengaku bingung harus bergembira atau tidak. "Saya sangat senang Monaco menang. Tapi, saya juga punya banyak teman di Madrid yang sedang melewati masa sulit." Monaco lolos ke final sebelum kalah oleh Porto, yang diasuh Jose Mourinho.
3. Chelsea 3-1 Barcelona (leg 1). Barcelona 5-1 Chelsea (leg 2 perempatfinal 1999/00)
Chelsea (sebelum era Roman Abramovich) asuhan Gianluca Vialli merebut kemenangan sensasional lewat dua gol Gianfranco Zola dan Tore Andre Flo. The Blues merajut mimpi untuk lolos ke babak selanjutnya.
Namun, mimpi itu buyar setelah Barca menggila di Camp Nou. Rivaldo, Luis Figo dan Dani Garcia sempat menyamakan kedudukan. Sebelum Rivaldo dan Patrick Kluivert mengubur harapan Chelsea di extra-time. "Kami bermain sempurna," teriak Figo usai laga.
4. Napoli 3-1 Chelsea (leg 1). Chelsea 4-1 Napoli (leg 2 babak 16 besar 2011/12)
Dibayangi pergantian manajer, Chelsea meraih hasil negatif saat berlaga di San Paolo. Dua gol Ezequiel Lavezzi dan Edinson Cavani membuat peluang The Blues lolos menjadi sulit.
Tapi, usai pergantian manajer dari Andre-Villas Boas ke Roberto Di Matteo, Chelsea malah main lepas di leg 2. Didier Drogba, John Terry, dan Frank Lampard membuat laga harus masuk waktu tambahan. Branislav Ivanovic pun melengkapi comeback indah pada menit ke-105. Chelsea pun terus melaju sampai final sebelum merebut gelar juara Eropa untuk pertama kali dalam sejarah.
5. AC Milan 2-0 Barcelona (leg 1). Barcelona 4-0 AC Milan ( leg 2 babak 16 besar 2012/13)
Milan digdaya di kandang saat gol Kevin Prince-Boateng dan Sulley Muntari merobek gawang Victor Valdes. Belum pernah ada klub yang sanggup mengatasi ketinggalan dua gol (tanpa gol tandang) di leg 1. Namun, sejarah itu dipecahkan oleh Barca.
Dua gol Lionel Messi di babak pertama, ditambah milik David Villa dan Jordi Alba akhirnya membuat skuad Catalan itu bisa melanjutkan petualangannya di Eropa.