Kartu kuning dalam dunia sepakbola bisa dikeluarkan wasit karena pelanggaran konyol. Bahkan, seorang pemain bisa mendapat kartu kuning karena berusaha menggocek lawan, atau memberi jersey ke pemain lawan.
Berikut ini deretan kartu kuning aneh, konyol dan lucu seperti dikutip dari The Guardian:
1. Menolong Wasit
Berikut ini deretan kartu kuning aneh, konyol dan lucu seperti dikutip dari The Guardian:
1. Menolong Wasit
Hal itu terjadi kepada legenda timnas Inggris, Paul Gascoigne. Ketika memperkuat Glasgow Rangers melawan Hibernian di Liga Skotlandia, Desember 1995, Gascoigne diganjar kartu kuning karena berusaha menolong wasit Dougie Smith.
Bermula ketika kartu kuning wasit Smith terjatuh di samping gawang Hibernian. Ketika Gascoigne gagal memanfaatkan sundulan, mantan pemain Lazio dan Tottenham Hotspur itu tanpa sengaja menemukan kartu kuning wasit Smith.
Dengan maksud bergurau, Gascoigne mengacungkan kartu kuning tersebut ke arah wasit Smith, dan kemudian memberikannya kepada wasit rookie tersebut. Wasit Smith ternyata tidak suka dengan tindakan Gascoigne dan memberi Gazza kartu kuning.
Bermula ketika kartu kuning wasit Smith terjatuh di samping gawang Hibernian. Ketika Gascoigne gagal memanfaatkan sundulan, mantan pemain Lazio dan Tottenham Hotspur itu tanpa sengaja menemukan kartu kuning wasit Smith.
Dengan maksud bergurau, Gascoigne mengacungkan kartu kuning tersebut ke arah wasit Smith, dan kemudian memberikannya kepada wasit rookie tersebut. Wasit Smith ternyata tidak suka dengan tindakan Gascoigne dan memberi Gazza kartu kuning.
2. Memberi Jersey ke Lawan
Kartu kuning konyol berikutnya didapat mantan striker timnas Rusia, Sergei Kiriakov. Pemain yang biasa dipanggil Kiki itu pernah mendapat kartu kuning lucu ketika memperkuat Karlsruhe di Jerman pada 1992.
Kiki terkenal memiliki kecepatan yang luar biasa, hingga ketika melawan Sandhausen pada pertandingan Piala Jerman, salah satu pemain lawan terus berusaha menarik jerseynya.
Kesal terus ditarik, Kiki pun membuka jerseynya dan memberikannya kepada lawan. Sial bagi Kiki, wasit kemudian memberi kartu kuning keduanya di pertandingan tersebut. Kiki pun harus rela meninggalkan lapangan lebih awal.
3. Memperagakan Diving
Pertandingan melawan Liverpool pada Premier League musim 2004/2005 mungkin tidak akan pernah dilupakan mantan gelandang Crystal Palace, Joonas Kolkka. Ketika itu, Kolkka dibuat frustrasi oleh striker Milan Baros. Hingga di satu momen, Kolkka harus menekel Baros.
Kolkka melampiaskan amarahnya kepada wasit Phil Dowd karena menganggap Baros melakukan diving. Gelandang asal Finlandia itu pun memperagakan aksi diving di depan wasit Dowd. Alhasil, Kolkka mendapat ganjaran kartu kuning.
4. Menggocek Lawan
Bahkan, berusaha menggocek lawan pun bisa berbuah kartu kuning. Hal itu terjadi saat Robinho memperkuat Santos.
Ketika itu, Robinho terkenal dengan teknik individu stepovers saat mendribling bola. Saking seringnya melakukan stepovers, Robinho pernah mendapat kartu kuning.
Wasit memutuskan memberi Robinho kartu kuning karena dianggap memprovokasi dan meremehkan lawan. Hal yang sama pernah dialami striker asal Brasil, Jaba, ketika memperkuat Coritiba di musim 2002/2003.
Ketika itu, Robinho terkenal dengan teknik individu stepovers saat mendribling bola. Saking seringnya melakukan stepovers, Robinho pernah mendapat kartu kuning.
Wasit memutuskan memberi Robinho kartu kuning karena dianggap memprovokasi dan meremehkan lawan. Hal yang sama pernah dialami striker asal Brasil, Jaba, ketika memperkuat Coritiba di musim 2002/2003.
5. Tiga Kartu Kuning
Pemain seharusnya diusir wasit ketika mendapat kartu kuning kedua, tapi hal itu tidak berlaku untuk bek timnas Kroasia, Josip Simunic. Ketika melawan Australia di Piala Dunia 2006, wasit asal Inggris, Graham Poll, sudah memberi Simunic dua kartu kuning pada menit ke-61 dan 90. Namun, Poll tidak memberi Simunic kartu merah.
Poll baru mengusir Simunic setelah mantan bek Hertha Berlin itu mendapat kartu kuning ketiga di menit ke-93. Poll berdalih dirinya menulis Australia#3 di kartu kuning ketika Simunic mendapat kartu kuning kedua.
Hal itu dikarenakan gaya bicara Simunic dengan aksen Australia. Poll mengira Simunic sebagai bek Australia bernomor punggung 3, Craig Moore.