5 Pesepak Bola yang Pernah Memiliki Kelainan Kesehatan

Kesehatan merupakan penunjang utama bagi seorang pesepak bola. Tapi ternyata tidak sedikit pesepak bola yang mampu bertahan dan menjadi pemain besar, padahal kesehatannya tidak seratus persen sehat. Beberapa pesepak bola yang pernah mengidap penyakit serius namun mampu bertahan tersebut diulas unikgaul.com di bawah ini:



1. Eric Abidal (Prancis/Barcelona)



 Saat  Barcelona menjuarai Liga Champions Eropa 2011, Eric  Abidal mendapat kehormatan  sebagai  pemain  pertama  untuk  mengangkat trophy.  Padahal dirinya bukanlah seorang kapten tim.  Kehormatan tersebut  merupakan  penghargaan seluruh anggota skuad  El  Barca pada  pemain yang mampu bertahan dan bangkit dari penyakit tumor livernya. Sebelum menjalani operasi, Abidal merasa karier  sepakbolanya akan habis lantaran tumor liver tersebut. Namun nyatanya, pesepak bola muslim ini bisa bertahan dan didaulat sebagai pemain belakang terbaik 2011 oleh Federasi Sepak Bola Spanyol


2. Nwanko Kanu (Nigeria)



Setelah  menimba ilmu bersama akademi sepak bola  Ajax  Amsterdam, perhatian jagat sepak bola terhadap Nwanko Kanu  semakin  menjadi kala  Nigeria  meraih emas di Olimpiade  Atlanta  1996.  Aksinya membuat  Inter  Milan tertarik untuk merekrutnya. Namun  setelah melakukan  tes kesehatan, Kanu diagnosa menderita lemah  jantung. Setelah  menjalani  pengobatan di Clebeland,  Kanu  bisa kembali  merumput  dan menjalani karier bersama Arsenal  dan  Portsmouth. Kini pemain bertubuh jangkung ini memiliki Kanu Heart Foundation, sebuah  yayasan yang membantu masyarakat miskin dalam  pengobatan penyakit jantung.


3. Edgar Davids (Belanda)



Tim  besar  seperti  Ajax Amsterdam, Juventus,  AC  Milan,  Inter Milan, Tottenham Hotspur hingga Crystal Palace pernah  merasakan tenaga  kuda  dari Edgar Davids. Visi bermainnya  membuat  lini tengah klub yang dibelanya merasa nyaman. Ternyata selama menjalani kariernya Davids menderita trakom atau penyakit infeksi  mata yang bisa mengganggu  penglihatannya.  Tepatnya  saat membela  Juventus, Davids memutuskan tetap menjalani karier  bersepakbolanya dengan bantuan kaca mata khusus dalam setiap pertandingan.


4. Harry Kewell (Australia)



Permainan  impresifnya bersama beberapa klub yang pernah  disinggahinya  seperti Leeds United, Liverpool dan  Galatasaray  tidak memperlihatkan Harry Kewell menderita kelainan kesehatan.  Pemain asal Australia itu didiagnosa menderita autoimmune hepatitis atau gen  turunan yang menyerang sistem ketahanan tubuh terutama  protein dalam hati dan menyebabkan kematian sel-sel tubuh dan peradangan. Tetapi penyakit itu bisa ditekan dengan pengobatan  menggunakan steroid.


5. Lionel Messi (Argentina/Barcelona)


Di  Abad 21, hampir tak ada yang menyangkal Lionel  Messi  adalah pesepakbola terbaik di  jagat ini. Skill,  speed,  dan  insting mencetak  gol yang dimiliki tak ada duanya. Namun  siapa  sangka, kaki Messi tidak tumbuh secara sempurna. Messi mengalami kekurangan hormon pertumbuhan pada 1996 sehingga harus menjalani  terapi injeksi  growth  hormone deficiency  (GHD).  Beruntung  Barcelona membelinya  dari klub lamanya di Argentina, Neweill Old Boys  dan membiayai terapi  GHD. Hasilnya kini bisa diraih  Barca  dengan persembahan banyak gelar.