5 Serangga Pembawa Keberuntungan di Dunia

Di beberapa negara serangga diyakini bisa membawa keberuntungan. Keyakinan tersebut sudah ada sejak zaman prasejarah. Bahkan hingga kini mitos keberuntungan masih diyakini dan dianggap benar. Mitos keberuntungan tersebut ditularkan secara turun-temurun mitos. Maka tidak heran jika masih ada masyarakat yang menyimpan, memasang gambar, dan memelihara serangga pembawa keberuntungan. Berikut kami merangkum 5 serangga yang membawa keberuntungan:

1. Jangkrik














 

Serangga pembawa keberuntungan pertama yakni jangkrik. Mitos ini sudah berlangsung sejak seribu tahun silam, atau sejak zaman prasejarah. Sejak saat itu bunyi yang dikeluarkan jangkrik merupakan sinyal persahabatan. Di China dan negara asia lainnya, suara jangkrik menjadi penanda. Ketika bahaya akan datang, maka jangkrik akan berhenti mengeluarkan suara nyaringnya.

Sedangkan di Eropa, membunuh jangkrik diyakini bisa mendatangkan kesialan. Dan hampir setiap suku Indian di Amerika mempercayai kalau jangkrik merupakan binatang pembawa keberuntungan. Dan mereka juga sangat mempercayai sangat tidak sopan jika kita menirukan suara jangkrik, apalagi jika dilakukan pada malam hari.

Dan dalam sebuah budaya kuno di Timur Tengah dan sebagian Eropa, gambar jangkrik dianggap sebuah jimat yang bisa mengusir segala sesuatu yang berbau kejahatan, atau menangkal bala. Oleh karena itu tidak sedikit yang menyimpan gamar jangkrik di ruang tengan rumah mereka.


2. Kepik

 

Kepik atau binatang kecil memiliki bintik di punggungnya ini memiliki kisah panjang sehingga dianggap akan membawa keberuntungan. Mitos kalau binatang memiliki banyak warna sebagai pusat keberuntungan sudah ada sejak zaman Yunani Kuno. Saat itu kepik dipercaya sebagai pertanda keberuntungan dan kemakmuran. Bahkan jika kita memelihara kepik, semua masalah yang datang tiap hari akan dengan mudah dilewati.

Tak hanya itu, jika gambar kepik digunakan dalam jimat, atau mempunyai kepik di taman sekitar rumah, masyarakat yunani kuno percaya kalau hari yang akan kita lewati sangat menyenangkan. Bahkan seseorang yang tidak mengusir kepik, akan menambah kesabarannya saat menghadapi orang-orang sekitar. Dan yang paling penting adalah bisa mengurangi beban Anda.

Bagi siapa saja yang membunuh kepik, mitosnya adalah akan terkena kesialan sepanjang hari. Tapi jika kepik datang pada saat anda sakit, maka penyakitnya bisa disembuhkan. Kepercayaan lainnya, seandainya kepik hinggap di tangan seorang wanita yang baru saja menikah, maka jumlah titik di punggungnya, adalah jumlah anak yang akan dimiliki wanita itu. Dan setiap kepik memiliki jumlah titik di punggungnya berbeda-beda. Keberuntungan lainnya menurut mitos ini adalah jika kita bisa menghitung jumlah titik di punggung kepik sebelum terbang kembali, maka anda akan mendapat uang sebanyak titik di punggung kepik itu.


3. Capung

 

Serangga yang dianggap membawa keberuntungan berikutnya yakni capung. Sejak zaman dulu capung diidentikan sebagai hewan pembawa tanda cuaca. Misalnya saat capung yang terbang dalam jumlah sangat banyak, itu menandakan cuaca akan memasuki musim panas. Bahkan konon, jika capung terbang di atas pematang sawah dalam juga dengan jumlah sangat banyak, maka panen yang didapat akan sangat berlimpah.

Jika capung tetap terbang di saat angin sedang kencang, kononnya akan membawa perubahan. Sedangkan saat terbang dekat dengan air. Capung-capung ini memperlihatkan kita sedang berada dalam alam bawah sadar. Bahkan capung juga dianggap sebagai hewan yang bisa memulihkan kebiasaan buruk, seperti menghentikan ngompol pada anak.

Simbol lain yang dikaitkan dengan capung adalah kemakmuran, saat kita sedangkan menjalani bisnis, kekuatan dan keberanian, ketika datang saat dalam peperangan. Kedamaian, harmoni dan kemurnian, jika capung hinggap dengan tenang di tengah taman atau rumah kita.


4. Scarabs

 

Serangga yang menurut mitos sebagai pembawa keberuntungan selanjutnya yakni scarabs. Serangga ini dipercaya pembawa keberuntungan oleh masyarat Mesir Kuno. Bahkan bentuk dari scarabs dijadikan simbol matahari terbit dan pelindung dari kejahatan. Masyarakat Mesir Kuno menganggap scarabs adalah hewan suci, karena menganggap lahir begitu saja dari kotoran kerbau atau sapi. Padahal sesungguhnya, scarabs memang memanfaatkan kotoran hewan untuk menyimpan telurnya hingga menetas.

Namun bagi mereka, anggapan munculnya scarabs secara tiba-tiba tersebut merupakan simbol dari kelahiran kembali, regenerasi dan transformasi. Scarabs juga dihubungkan dengan dewa ra atau dewa matahari. Menurut mitologi mesir, dewa Ra memperbaharaui matahari setiap hari dengan menggulirkannya di langit pada siang hari, dan membawanya ke dunia lain sehingga bisa terbit keesokan harinya.

Kejadian matahari tersebut dianggap sama dengan scarabs yang membawa bola kotoran, sehingga mereka bisa beregenerasi. Sehingga dalam kehidupan, dengan memiliki scarabs, atau memakai simbol serangga ini, keberuntungan akan datang berulang-ulang seperti proses regenerasi.


5. Kupu-kupu

 

Serangga terakhir pembawa keberuntungan yakni kupu-kupu. Mitos kupu-kupu sebagai pembawa keberuntungan diyakini orang-orang Jepang, sehingga mereka bukan hanya merawat, tapi juga sering kali mengawetkanya dan menyimpannya di dalam rumah. Mereka meyakini keindahan kupu-kupu bisa membuat kehidupannya seindah sayapnya. Begitu pun dengan bisnis yang dijalakan, mereka percaya, akan mendatangkan kesuksesan.

Tidak hanya di Jepang, mitos mengenai kupu-kupu akan memberi sesuatu yang baik juga diyakini sebagian orang indonesia. Hanya di Indonesia, kupu-kupu pertanda kekeluargaan, seperti akan kedatangan tamu, atau kerabat yang sudah lama tidak bertemu. Namun sering kali dikaitkan jika kupu-kupu yang datang berwarna tidak baik, tamu yang akan datang juga membawa sial. Tapi jika kupu-kupu yang hinggap di rumah kita berwarna indah, maka tamu tersebut akan membawa berkah.

Kepercayaan seperti itu juga teryata ada di sebagian negara Eropa. Kupu-kupu menjadi simbol akan datangnya kerabat, yang sudah lama tidak berjumpa. Hanya saja orang Eropa menjadikan lebar sayap dari kupu-kupu yang hinggap sebagai pertanda, tamu tersebut akan tinggal lama atau sebentar saja.