8. Delhi Building, New Delhi India
15 Desember 2010, Hujan deras dan air sungai yang meluap membuat sebuah bangunan yang konstruksinya asal jadi rata dengan tanah, ironisnya cukup banyak jiwa yang harus menjadi korban dalam peristiwa keserakahan manusia ini. 67 orang tewas dan 150 orang lainnya cedera.
Gedung bertingkat ini sebagian besar dihuni oleh para pendatang dari india timur golongan kelas pekerja, tercatat dihuni oleh 400 jiwa, Mereka adalah buruh kasar yang bahkan penghasilan mereka tidak mencukupi kebutuhan dasar sehari-hari. Sang pemilik gedung membuat flat murah secara ilegal tanpa memperhatikan aturan keselamatan dan dengan biaya cukup murah untuk dapat meraih keuntungan.
Akhirnya akibat keserakahan sang pemilik gedung membuat 67 orang penyewa flat tersebut harus membayarnya dengan jiwa mereka dimana struktur gedung tersebut amblas hingga kedasar tanpa peringatan apapun pada pukul 8 pagi waktu setempat.Tim regu penyelamat berusaha mencari korban yang selamat dari reruntuhan menggunakan anjing pelacak ataupun memecah-mecah bagian bangunan yang besar untuk melihat apakah ada korban yang masih hidup terjepit diantaranya.
7. Skyline Plaza, Virgian USA
Pada tanggal 2 Maret 1973 tragedy menimpa komplek gedung skyline plaze di Bailey’s Virgian Amerika Serikat. Salah satu bangunan di komplek tersebut runtuh menimbulkan gumpalan awan debu yang besar serta menyerakkan puing-puing reruntuhan ditempat dimana bangunan tersebut pernah berdiri. Satu hal yang mengejutkan adalah bahkan gedung ini sebetulnya belum selesai dibangun pada saat kejadian ini. Bangunan ini rencananya baru akan dibuka mulai bulan Agustus 1973.
Meskupun tidak ada cacat dalam design bangunan tapi berdasarkan investigasi ternyata kolom-kolom beton di lantai 22 digunakan semen-semen yang sepenuhnya belum mengeras sehingga tidak bisa menahan beban berat dilantai 24. Akibat kesalahan pembuatan kolom-kolom beton dilantai 22 membuat beban tekanan yang harus dipikul oleh kolom beton dilantai 23 semakin besar, hingga akhirnya struktur menjadi kurang daya dan akhirnya harus runtuh kebawah.
6. Royal Place Hotel, Nakhon Rachasima Thailand
Pada pukul 10 pagi 13 Agustus 1993, sebuah hotel mewah berlantai 6 runtuh hanya dalam waktu kurang dari 10 detik, berarti tiap lantainya sekitar 1.6 detik. Tragisnya 137 jiwa menjadi korban dan 227 orang cedera dalam peristiwa runtuhnya hotel tersebut.
Imbas dari peristiwa ini polisi menahan pemilik hotel, arsitek serta insinyur yang menangani pembuatan hotel tersebut, karena pada tahun 1990 mereka telah melakukan penambahan lantai pada gedung tersebut tanpa izin selain itu di bagian atap juga digunakan sebagai tempat penampungan air dalam jumlah besar.
5. Lotus Riverside Compound, Shanghai China
Pada tanggal 27 Juni 2009, Blok 7 yang merupakan 1 dari 11 bangunan komplek apartemen berlantai 13 terguling kebawah namun ajaibnya komposisi bangunan tetap utuh, hanya fondasi bawah apartemen tersebut yang terlepas. Peristiwa ini terjadi saat para pekerja tengah merampungkan pembangunan gedung apartement tersebut, sebagian besar pekerja mampu menyelamatkan diri mereka, karena mereka merasa bahwa gedung mulai miring, Sayangnya seorang pekerja tidak mampu menyelamatkan diri akibat terlalu sibuk untuk mengumpulkan alat kerjanya sehingga terpaksa harus terjun melompat keluar dari gedung tersebut saat gedung mulai jatuh.
Blok 7 runtuh hanya sehari setelah tanggul di tepian sungai yang hanya berjarak 272 m dari lokasi bangunan runtuh, hal ini menerangkan bahwa struktur lapisan tanah didaerah itu tidak stabil dan goyah. Buruh pekerja bangunan bekerja sepanjang hari untuk membendung sungai namun tidak ada gunanya, para penduduk daerah tersebut melaporkan bahwa mereka merasakan seperti terjadi gempa bumi saat bangunan tersebut jatuh ketanah, mereka berlarian keluar dan mereka melihat penyebabnya adalah sebuah bangunan besar yang tumbang dengan struktur serta pilar fondasi yang berbaring datar ditanah.
Setelah diadakan penyelidikan ternyata perusahaan pengembang apartement itu adalah sebuah perusahaan illegal dan telah bekerja selama 5 tahun diseluruh china, yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan rapuhnya konstruksi dan praktek bangunan di china. Selain itu tahun sebelumnya tercatat 7000 rumah dan sekolah runtuh akibat gempa di china tengah.
4. Hotel New World, Singapore
Pada tanggal 15 Maret 1986 seluruh 6 tingkat bagian dari bangunan Hotel New World di Singapura runtuh hanya kurang dari 60 detik. Bangunan Hotel, Bank dan sebuah Night Club hancur menjadi tumpukan batu dan lempengan logam. Peristiwa ini mengubur 50 orang hidup-hidup dan merupakan sebuah peristiwa terburuk sejak perang dunia II.
Para regu penyelamat Singapura dibantu para insinyur yang didatangkan dari luar negri bekerja selama 7 hari untuk mencari kemungkinan adanya korban selamat dalam sebuah operasi yang cukup rumit.
Pada hari pertama tim SAR berupaya untuk menyingkirkan sisa material bangunan dan tidak banyak ditemukan korban jiwa pada hari itu. Pada hari kedua dibantu oleh ahli tenaga asing yang ada di Singapura, mereka membangun sistem pengangkutan material massal, membuat terowongan masuk kedalam reruntuhan, serta penggunaan peralatan deteksi suara dan berhasil melakukan penyelamatan terhadap 17 korban yang berhasil selamat.
Seusai kejadian tersebut, tim peneliti menyimpulkan kesalahan yang sangat parah dalam design asli bangunan, Para insinyur bangunan tersebut telah membuat struktur fondasi gedung tersebut kelebihan beban yang sangat parah.
3. Runtuhnya 3 gedung perkantoran di Brasil
Kejadian ini masih lumayan fresh sebab terjadi diawal tahun 2012, yakni 26 January 2012 sebuah gedung perkantoran berlantai 20 di Brasil tiba-tiba runtuh, disaat runtuhnya gedung bertingkat 20 ini juga mengakibatkan runtuhnya sebuah gedung berlantai 10 dan sebuah gedung berlantai 3 atau 4 akibat tertimpa reruntuhan gedung tersebut.
Seandainya bencana ini terjadi beberapa jam sebelumnya akan menimbulkan korban jiwa yang cukup besar. Akibat peristiwa ini pemerintah Brasil menyerukan reformasi yang ketat untuk pembangunan gedung-gedung tinggi terkait mereka akan menyelenggarakan piala dunia 2014 selain itu juga renovasi peraturan terkait pembangunan gedung-gedung di Brasil.
2. Sampoong Departement Store, Seoul Korea Selatan
Pada tanggal 29 Juni 1995, dalam waktu hanya 20 detik sebuah pusat perbelanjaan di Korea Selatan amblas ketanah. Kejadian ini menimbulkan korban jiwa yang sangat besar, 502 orang tewas dan melukai 937 orang lainnya. Polisi menyatakan bahwa unsur kelalaian, terang-terangan mengabaikan prosedur konstruksi yang benar telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa dalam jumlah yang cukup besar didalam masa damai di Korea Selatan.
Permasalahan mengapa terjadi bencana tersebut ditelusuri oleh Polisi hingga ke Chairman proyek bangunan itu yakni Lee Joon. Dibawah pengaruhnya gedung yang semula utk perkantoran berubah menjadi Departement Store saat konstruksi pembangunan gedung saat itu sudah mencapai tahap 50 persen.
Untuk menginstal Eskalator beberapa kolom kunci pendukung harus mereka hilangkan karena mereka harus merubah bentuk dalam bangunan tersebut. Kontraktor yang membangun gedung tersebut menolak untuk terus membangun setelah peruntukan gedung yang awalnya untuk perkantoran menjadi departement store akhirnya mereka pecat dan Lee Joon mencari perusahaan kontraktor yang mau untuk meneruskan pekerjaan.Lalu Joon menambah lantai hingga menjadi 5 tingkat untuk bangunan tersebut, apabila mendapat peringatan dan tantangan maka ia akan memecat kontraktor dan mencari kontraktor lainnya.
Sistem Pendingin udara yang ditambahkan ke gedung semakin menambah beban gedung, dan hal yang memperburuk adalah ternyata bangunan bertingkat tersebut hanya dibangun dengan beton standard dan penggunaan besi ukuran 16 yang seharusnya dipakai untuk beton hanya separuh dari jumlah yang diperlukan. Selain itu kolom fondasi dinding dan ruangan lebih tipis dan ukurannya semakin dikurangi saat mereka memasang perisai api yang dipasang disekitar eskalator.
Pada bulan April 1995 sebenarnya telah terlihat retakan yang cukup luas di seantero gedung, namun pemilik gedung tidak melakukan tindakan apapun. akhirnya fracture struktur bangunan meluas disaat hari terjadinya bencana namun karena manejemen tidak ingin kehilangan pendapatan dengan menutup gedung maka mereka menolak untuk melakukan evakuasi.Walaupun begitu, Eksekutif puncak perusahaan tersebut telah lari meninggalkan gedung mengamankan diri. 7 menit sebelum runtuh, gedung mulai merekah dan retak, para karyawan mulai mendengar alarm namun mereka terlambat untuk mencegah terjadinya bencana yang mengakibatkan 1500 orang terkubur didalam reruntuhan bangunan.
1. Menara Kembar WTC, New York, NY USA
Tidak perlu diragukan lagi bahwa bencana terbesar akibat runtuhnya gedung dalam sejarah manusia hingga saat ini adalah tragedy runtuhnya gedung pencakar langit WTC 11 September 2011.
Menara kembar tersebut didesign menggunakan baja ringan, sebuah inti pusat, dan sebuah design peti telur yang menyebabkan struktur memiliki kelebihan beban.
Selain itu, tiap menara didesign untuk menahan beban dari tiupan angin seberat 5000ton lateral. Dinyatakan bahwa 90 ribu galon bahan bakar jet yang yang membakar struktur baja yang membuat gumpalan asap hitam diatas langit New York, Api tersebut tidak melelehkan struktur baja namun hanya melemahkan kekuatan mereka.Meskipun kekuatan fondasi bangunan telah berkurang 50 persen namun kolom kolom penyangga masih mampu untuk menahan beban bangunan, Masalah nyata dari kasus ini adalah panas api yang tidak merata mendistorsi baja disalah satu sisi gedung pencakar langit tersebut.Akibat tekanan yang terlalu banyak akhirnya lantai menjadi lemas dan seperti efek domino gedung runtuh mulai dari lantai paling atas secara simultan hingga kelantai dibawahnya.
Tiap-tiap menara memiliki berat 500.000 ton, dan hanya butuh 10 detik untuk bangunan besar runtuh dengan kecepatan 124 mph saat menghantam tanah, terlepas dari tidak adanya kesalahan dalam sistem design dan struktur bangunan, para ahli terus mempelajari konsep bangunan untuk menghindari beban berlebih dan keruntuhan yang progresif serta yang paling penting adalah prosedur evakuasi, keselamatan bangunan dan pembangunan dalam skala hemat.